Kanker Serviks
HPV atau virus papiloma manusia, adalah penyakit lewat hubungan seks
yang paling umum di dunia, dan merupakan penyebab utama kanker serviks di negeri-negeri berkembang. Kanker serviks adalah jenis kanker
rahim yang paling umum kedua di dunia. Setiap satu jam, satu wanita meninggal
di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini.
Kanker serviks dapat dicegah
jika Anda rutin melakukan pemeriksaan lebih dini
Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia
terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di
dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor
risiko utama kanker serviks yang juga dikenal dengan nama kanker leher
rahim. Untuk informasi
selengkapnya mengenai kanker serviks,
Untuk mendapat kepastian mengenai infeksi HPV dan apakah terjadi
kanker serviks, maka perlu dilakukan pemeriksaan ginekologi. Ginekologi
merupakan cabang ilmu kedokteran mengenai organ reproduksi atau organ seks
wanita. Beberapa pemeriksaan ginekologi yang berhubungan dengan pencegahan
kanker serviks misalnya IVA, pap smear, thin prep, dan kolposkopi. Namun, yang
cukup populer di masyarakat dengan hasil yang memuaskan untuk deteksi dini
adalah pap smeardan thin prep. Mana yang lebih baik dan akurat? Apa saja kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing metode tersebut?
Pap Smear
Pap Smear atau Papanicolaou smear merupakan salah satu metode untuk mendeteksi secara dini infeksi
HPV yang merupakan penyebab kanker serviks. Nama Pap smear diambil menurut nama
dokter Yunani yaitu George N. Papanicolaou, yang merancang metode mewarnai pulasan sampel sel-sel untuk
diperiksa. Dokter ini yang merancang metode tes Pap smear sekitar 50 tahun yang
lalu.
Sejak ditemukannya metode Pap smear konvensional, maka jumlah
kematian akibat kanker serviks menurun. Meski demikian untuk menurunkan risiko
terkena kanker serviks, setiap wanita sebaiknya melakan tes Pap smear secara
rutin yaitu setiap tahun. Karena beberapa tipe kanker serviks atau kanker leher
tertentu telah meningkat jumlahnya.
Banyak wanita yang terjangkit kanker serviks tidak secara rutin
melakukan pemeriksaan Pap smear. Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan Pap smear
untuk mendeteksi secara dini terhadap infeksi HPV yang bisa berkembang menjadi
sel pre-kanker dan pada tingkat berikutnya menjadi penyebab kanker serviks.
Bagaimana pemeriksaan Pap smear dilakukan? Berikut ini beberapa
tahapan yang harus dilalui saat melakukan pemeriksaanPap smear:
·
Dokter atau tenaga ahli akan
mengambil sampel dari serviks atau leher rahim. Caranya dengan
menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks
atau leher rahim.
·
Sampel tersebut akan dioleskan ke gelas slide untuk dianalisa.
·
Gelas slide dikirim ke laboratorium untuk dianalisa di bawah
mikroskop.
·
Tujuan analisa untuk mengecek apakah ada infeksi, radang, atau
sel-sel abnormal.
Pap Smear
Metode yang paling umum untuk
deteksi dini kanker serviks.
|
||
|
|
Kelebihan Pap Smear
·
Bisa dilakukan di berbagai rumah sakit
dan bahkan ada di tingkat Puskesmas
·
Biaya pemeriksaan relatif murah dan
terjangkau
|
Kekurangan Pap Smear
·
Sampel yang diambil tidak dari seluruh
bagian serviks sehingga ada bagian yang bisa jadi tidak terdeteksi
·
Mungkin tidak memperlihatkan kondisi sel
yang sebenarnya
·
Akurasi antara 80% hingga 90%
|
Thin Prep
Thin prep merupakan metode berbasis cairan yang lebih akurat dibanding Pap
smear. Di negara-negara maju, pemeriksaan Pap smear telah mulai ditinggalkan
dan lebih banyak orang beralih ke pemeriksaan Thin prep.
Bagaimana pemeriksaan Thin prep dilakukan? Berikut ini beberapa
tahapan yang harus dilalui saat melakukan pemeriksaanThin prep:
·
Dokter atau tenaga ahli akan
mengambil sampel dari serviks atau leher rahim. Pemeriksaan Thin
prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim.
·
Sampel tersebut dimasukkan ke
dalam vial atau botol Thin prep yang berisi cairan.
·
Sel-sel sampel segera diawetkan
untuk dikirim ke laboratorium.
·
Sampel tersebut dibuat menjadi
slide dan diwarnai dengan pewarna khusus sehingga sel-sel tersebut menjadi
lebih jelas.
·
Membran khusus digunakan untuk
membuat preparat dengan irisan tipis.
·
Lapisan tipis terdiri dari
sel-sel akan memperlihatkan elemen mencurigakan jika ada infeksi atau jaringan
yang abnormal.
Thin Prep
Metode perbaikan Pap smear
yang lebih baik dan akurat dibanding Pap smear.
|
||
|
|
KelebihanThin Prep
·
Pengambilan sampel serviks yang lebih
baik
·
Lebih akurat mendeteksi kelainan dengan
keakuratan mencapai 100%
·
Lebih akurat mendeteksi sel yang abnormal
·
Diagnosis dari hasil pemeriksaan akan
lebih tepat dan pasti
|
Kekurangan Thin Prep
·
Metode ini tergolong baru sehingga belum
tersedia secara luas
|
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan Thin prep?
Dalam waktu 3 tahun pertama setelah melakukan hubungan seksual atau telah
mencapai umur 21 tahun, maka pemeriksaan Thin prep sebaiknya dilakukan.
Kemudian secara rutin setiap tahun pemeriksaan ini sebaiknya juga dilakukan.
Jika ada gejala infeksi HPV, maka pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan lebih
sering.
Lakukan Pemeriksaan pada Organ Kewanitaan
Bila Anda rutin melakukan pemeriksaan Pap smear ataupun Thin prep dapat mencegah kanker serviks dengan lebih baik. Selain itu, ada
juga beberapa pemeriksaan pada organ kewanitaan dan reproduksi yang penting
dilakukan seorang wanita seperti:
·
Pemeriksaan Fisik
Yaitu memeriksa tanda-tanda
vital seperti tekanan darah, berat badan, kelenjar tiroid, benjolan, rasa
nyeri, pengeluaran sekret yang abnormal pada payudara untuk deteksi dini kanker
payudara.
·
Pemeriksaan Pelvis
Pemeriksaan pelvis dilakukan pada organ seks wanita
seperti vagina, uterus, tuba fallopi, dan ovarium.
·
Pemeriksaan HPV
Tujuan pemeriksaan HPV untuk
deteksi adanya infeksi virus HPV yang bisa menjadi sel pre-kanker dan
berkembang menjadi kanker serviks.
·
Chlamydia &
Gonorrhea
Beberapa penyakit seksual lainnya
yang ditularkan melalui hubungan seks seperti chlamydia dan gonorrhea hampir tidak menunjukkan gejala.
Dengan pemeriksaan dini terhadap penyakit tersebut, akan juga memperkecil
terjangkit penyakit pada organ seks.
Dengan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap organ seks
dan organ kewanitaan serta mengubah pola gaya hidup yang sehat akan membuat
Anda terhindar dari berbagai penyakit berbahaya seperti kanker serviks. Kanker serviks dapat dicegah jika Anda rutin melakukan pemeriksaan lebih dini
dengan Pap smear ataupun Thin prep.

Belum ada tanggapan untuk "Pap Smear dan Thin Prep untuk Cegah Kanker Serviks"
Post a Comment